1. Perbandingan Trigonometri Suatu Sudut pada Segitiga Siku-Siku
Perbandingan trigonometri untuk sudut α pada segitiga siku-siku OAB didefinisikan sebagai berikut.
x = sisi siku-siku samping sudut (proyeksi)
y = sisi siku-siku depan sudut (proyektor)
r = sisi miring (proyektum)
Suatu garis OP dengan O (0,0) dan P (12,5) membentuk sudut α terhadap sumbu X positif. Tentukan perbandingan trigonometrinya!
Penyelesaian:
2. Perbandingan Trigonometri Sudut Khusus
Sudut istimewa adalah sudut dengan nilai perbandingan trigonometri yang dapat ditentukan nilainya tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator. Sudut-sudut istimewa antara lain: 0°, 30°, 45°, 60°, 90°, 120°, 135°, 150°, dan seterusnya.
a. Sudut 0°
b. Sudut 30° dan 60°
Jika ∠ ABC = 90° dan α 1 = 30° maka α 2 = 60°. Dengan perbandingan AB : BC : AC = : 1 : 2 diperoleh:
c. Sudut 45°
Jika ∠ ABC = 90° dan sudut α = 45° maka dengan memerhatikan gambar di samping diperoleh: AB = BC = sama panjang = 1; AC =
Diperoleh:
d. Sudut 90°
Karena α = 90° maka AC berimpit sumbu Y. Jadi AC = AB = 1 dan BC = 0.
Diperoleh:
Dari uraian di atas, diperoleh tabel sebagai berikut.
Contoh:
Diketahui segitiga ABC siku-siku di B, ∠ BAC = 30°, dan panjang sisi AC = 30 cm. Hitunglah panjang sisi a dan c.
3. Perbandingan Trigonometri Sudut di Berbagai Kuadran
a. Sudut pada Kuadran
Sumbu-sumbu pada koordinat membagi bidang koordinat menjadi empat daerah yang disebut kuadran. Dengan begitu, besar sudut α dapat dikelompokkan menjadi 4 daerah seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Dari gambar di atas dapat ditentukan tanda (+/–) nilai perbandingan trigonometri pada masing-masing kuadran.
i. Sudut Berelasi
a. Sudut di Kuadran I (0° < x < 90°)
Perhatikan Δ OAP di kuadran I dan titik P (x, y).
Dapat disimpulkan bahwa:
Contoh:
1. sin 30° = sin (90° – 60°) = cos 60°
2. cos 45° = sin (90° – 45°) = sin 45°
3. tan 30° = tan (90° –60°) = cot 60°
Perhatikan Δ OAP di kuadran I, titik P (x,y) dan titik P′ (–x,y) di kuadran II.
Dari beberapa rumusan di atas, dapat disimpulkan:
c. Sudut di Kuadran III (180° < x < 270°)
Perhatikan Δ OAP di kuadran I dan titik P (x,y) dan titik P′ (–x,–y) di kuadran III. Diperoleh relasi sebagai berikut.
Dari beberapa rumusan di atas, dapat disimpulkan:
d. Sudut di Kuadran IV (270° < x < 360°)
Perhatikan Δ OAP, titik P (x,y) di kuadran I, Δ OA′P′ dan P′ (x′,y′) di kuadran IV. Diperoleh relasi sebagai berikut.
Dari beberapa rumusan tersebut diperoleh hubungan sebagai berikut.